Rumah / Berita / Berita Industri / Bagaimana cara merancang jaringan transmisi daya untuk memastikan bahwa sistem masih dapat beroperasi secara normal ketika kegagalan titik tunggal terjadi?

Bagaimana cara merancang jaringan transmisi daya untuk memastikan bahwa sistem masih dapat beroperasi secara normal ketika kegagalan titik tunggal terjadi?

06 Aug Berita Industri

Merancang transmisi daya Jaringan untuk memastikan bahwa sistem masih dapat beroperasi secara normal ketika suatu kegagalan titik tunggal terjadi adalah kunci untuk memastikan stabilitas dan keandalan sistem daya. Berikut adalah beberapa metode dan strategi untuk membantu sistem daya mempertahankan operasi normal ketika kegagalan titik tunggal terjadi:

1. Jaringan Ring dan Desain Mesh
Jaringan Ring: Desain saluran transmisi daya ke dalam struktur cincin untuk memastikan bahwa setiap node memiliki jalur catu daya dua arah. Ketika jalur atau peralatan tertentu gagal, daya dapat terus dipasok melalui jalur terbalik.

Desain mesh (jaringan mesh): Kisi -kisi dibentuk oleh beberapa saluran transmisi yang saling berhubungan, sehingga setiap node memiliki beberapa jalur untuk dipilih, lebih lanjut meningkatkan redundansi dan fleksibilitas sistem.

2. Catu Daya Ganda
Desain catu daya ganda: Beban kritis (seperti rumah sakit, pusat data, dll.) Gunakan catu daya ganda dari gardu atau saluran yang berbeda untuk memastikan bahwa ketika satu saluran gagal, saluran lain dapat terus memasok daya.

3. Gunakan gardu dan transformer cadangan
Substations cadangan: Siapkan gardu cadangan pada node penting sehingga dapat diaktifkan ketika gardu utama gagal.

Transformer yang berlebihan: Transformator cadangan dikonfigurasi dalam gardu induk untuk mendukung switching cepat dan penggantian transformator yang salah.

4. Sistem Perlindungan dan Kontrol Otomatis
Perangkat Perlindungan Otomatis: Perangkat perlindungan relai otomatis dikonfigurasikan untuk mendeteksi dan mengisolasi area kesalahan dengan cepat untuk mencegah ekspansi kesalahan.

Sistem SCADA: Kontrol Pengawasan dan Sistem Akuisisi Data (SCADA) digunakan untuk memantau dan mengendalikan sistem daya secara real time dan menanggapi kesalahan dengan cepat.

5. Peningkatan Kapasitas Garis Dinamis dan Pergantian Cerdas
Peningkatan Kapasitas Garis Dinamis (Peringkat Garis Dinamis): Sesuaikan secara dinamis kapasitas beban saluran sesuai dengan kondisi lingkungan waktu nyata (seperti suhu dan kecepatan angin) untuk meningkatkan efisiensi transmisi dan kemampuan respons.

Teknologi switching cerdas: Menggunakan perangkat switching cerdas, jalur saat ini dapat disesuaikan secara cerdas sesuai dengan status beban waktu nyata dan kesalahan.

6. Energi Terdistribusi dan Microgrids
Energi Terdistribusi: Mengintegrasikan energi terdistribusi (seperti energi matahari dan energi angin) ke dalam jaringan listrik untuk memberikan dukungan jika terjadi kesalahan lokal.

Microgrid: Desain dan sebarkan jaringan listrik kecil yang dapat beroperasi secara mandiri. Ketika jaringan listrik besar gagal, itu dapat dipisahkan dari jaringan utama dan beroperasi secara independen untuk memastikan catu daya di daerah setempat.

7. Pemeliharaan dan Pemantauan Rutin
Pemantauan Garis: Gunakan sensor dan peralatan pemantauan untuk memantau saluran transmisi secara real time dan mengidentifikasi kesalahan potensial terlebih dahulu.

Pemeliharaan rutin: Periksa dan memelihara fasilitas transmisi secara teratur untuk memastikan bahwa peralatan dalam kondisi operasi yang optimal dan mengurangi kemungkinan kegagalan.

Melalui metode di atas, jaringan transmisi daya dapat dirancang untuk memaksimalkan keandalan dan resistensi kesalahannya. Desain ini tidak hanya dapat secara efektif menangani kegagalan titik tunggal, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan keamanan keseluruhan sistem daya. Menggunakan teknologi modern seperti jaringan pintar dan sistem otomatisasi, ketahanan dan kemampuan beradaptasi dari jaringan transmisi daya dapat ditingkatkan secara signifikan.